Kamis, 02 Mei 2013

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEBIDANAN EMESIS



LAPORAN PENDAHULUAN

A.    DEFINISI
Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita. Karena terdapat peningkatan hormone esterogen, progesterone dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine placenta. Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. Muntah biasanya disertai dengan mual,tapi tidak selalu demikian. Mual merupakan perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah didalam medulla oblongata atau didaerah yang dekat dengan pusat muntah tersebut . Muntah merupakan serangkaian gerakan komplek mengeluarkan isi usus ketika salah satu bagiannya mengalami iritasi atau distensi. Komponen sensorik dan motorik reflek muntah diatur oleh system saraf otonom. Pengaturan ini menimbulkan perasaan seperti “ mau muntah”. Muntah juga biasanya disertai dengan sekresi saliva, perspirasi, pucat, penurunan tekanan darah, takikardia dan respirasi yang tidak teratur disamping perasaan subjektif. Stasis lambung biasanya mendahului muntah. Untuk mengeluarkan isi lambung, esophagus bagian bawah dan lambung bagian atas harus mengadakan relaksasi sementara deudenum dan lambung bagian bawah berkontraksi. Lambung akan mengalami kompresi antara diafragma dan dinding abdomen.

B.     ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998 )
v  Faktor Organik.
Masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.
v  Faktor Psikologik.
Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.
C.    GEJALA dan PENYEBAB
v  GEJALA :
  1. Mual dan sampai muntah yang terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan, biasanya menghilang pada akhir waktu tersebut, tapi kadang muncul kembali menjelang akhir kehamilan .
  2. Mual dan muntah yang terjadi kira-kira mulai 2 minggu sesudah haid tidak datang dan berlangsung kira-kira selama 6 sampai 8 minggu. Sesudah 12 minggu biasanya menghilang .
  3. Mual dan muntah yang terjadi pada tribulan pertama kehamilan dan akan berakhir pada awal tribulan kedua kehamilan (Rustam, 2002).
  4. Perasaan mual kadang disertai muntah di pagi hari. Ada yang merasakan siksa ini hanya dipagi hari, namun tidak jarang yang harus mengalaminya seharian penuh dan nyaris tidak dapat melakukan aktivitas apapun (Maramis, 2006)
v  PENYEBAB
  1. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon kelamin yang diproduksi selama hamil
  2. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalaman.
  3. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
  4. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise
  5. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan (Suririnah, 2009).
D.    PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Emesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

v  PENANGANAN
  • Jika setiap kali makan bahkan minum selalu disertai muntah, frekuensi berkemih berkurang, dan jumlah urin sedikit, maka dengan indikasi hiperemisis gravidarum seperti itu ibu hamil perlu dirawat. Pada kasus yang lebih parah biasanya suami akan melaporkan kalau istrinya bertambah lemas dan mukanya pucat . Kalau badan sudah lemas terus-menerus artinya ibu sudah mengalami dehidrasi.
  • Untuk memperoleh kepastian diagnosa, ibu harus melalui pemeriksaan urin di laboratorium. Jika air seninya mengandung zat keton berarti ibu hamil positif harus masuk rumah sakit. Selama perawatan awal, biasanya semua intake makanan dan minuman harus melalui cairan infus. Pasien umumnya akan dipuasakan selama 6- 8 jam agar lambungnya dapat beristirahat. Setelah itu pemberian makan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari makanan cair, makanan semipadat hingga makanan biasa.
  • Pemberian obat antimual peru dipertimbangkan. Bahkan bila sampai mengalami luka lambung karena intake yang kurang, maka dokter akan mengobatinya dengan obat antimag. Pada umumnya, dalam 24 jam gejala mual akan menghilang.
  • Petumbuhan janin juga dipantau melalui USG. Namun ibu tetap merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dalam pengobatan. Dengan asumsi jika asupan kalori ibu hamil tercukupi, maka janin pun akan memperoleh makanan yang cukup melalui plasenta. Lama perawatan di rumah sakit tergantung pada kondisi ibu, tapi rata-rata 2-3 hari. Jangan lupa, dukungan moril dari keluarga untuk menenangkan jiwa ibu hamil sangat diperlukan. Selesaikan masalah yang membebani selama ini. Intinya, lepaskan diri dari segala macam stres.
  • Setelah lepas dari perawatan rumah sakit, bukan berati masalah selesai begitu saja. Bagaimanpun, ibu hamil yang mengalami mual-muntah berlebihan mesti cermat dalam pengaturan makan.
v  Penanganan Obat
  • Jika terapi farmakologis diperlukan, pengobatan dapat dimulai dengan menggunakan vitamin B-6, 10-25 mg sehari, 3-4 kali sehari, Doksilamin, 12,5 mg, 3-4 kali sehari dapat digunakan sebagai tambahan. Herbal, kapsul jahe 250 mg 4 kali sehari, dapat ditambahkan pada saat ini jika pasien masih muntah karena telah terbukti efektif dalam uji acak. [38] Metoclopramide, 5-10 mg diminum setiap 8 jam dapat digunakan selanjutnya . Promethazine, 12,5 mg oral atau rektal setiap 4 jam, atau dimenhydrinate 50-100 mg oral q4-6h, dapat ditambahkan juga. Ondansetron 4-8 mg oral atau IV setiap 8 jam dapat digunakan untuk kasus-kasus refrakter lanjut. Methylprednisolone, 16 mg oral atau IV setiap 8 jam selama 3 hari, dengan lancip ke dosis efektif terendah, dapat digunakan jika muntah terus menerus terjadi meskipun terapi di atas. Steroid tampaknya meningkatkan risiko celah oral dalam pertama 10 minggu kehamilan.
  • Metoclopramide secara luas digunakan untuk mual dan muntah selama kehamilan, namun informasi mengenai teratogenisitas manusia telah kurang. Matok et al tidak menemukan peningkatan risiko malformasi kongenital utama, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, skor Apgar, atau kematian perinatal antara bayi dari ibu yang mengambil metoclopramide dalam trimester pertama dibandingkan dengan ibu bayi ‘yang tidak mengambil metoclopramide. Penelitian kohort retrospektif termasuk total memeriksa 81.703 bayi yang lahir dari ibu yang terdaftar dalam sistem kesehatan tunggal dengan komputerisasi catatan rumah sakit ibu dan bayi. Dari jumlah tersebut, 3458 (4,2%) memiliki eksposur trimester pertama untuk metoclopramide.
  • Analisis sekunder dilakukan pada bayi dari ibu yang mengisi resep mereka untuk metoclopramide setidaknya sekali (n = 758), dan tidak ada peningkatan risiko ditemukan dalam sub-populasi terkena metoclopropamide dibandingkan dengan bayi tidak terkena. Selain itu, hasil penelitian tidak berubah ketika aborsi terapeutik janin terkena dan tidak terpajan dimasukkan dalam analisis. Studi ini memberikan jaminan bahwa dokter metoclopramide tidak menyebabkan cacat bawaan, meskipun, antagonis dopamin dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal ibu (yaitu, reaksi dystonic akut, tardive dyskinesia).
  • Jika terjadi hipokalemia berat disertai adanya gejal, maka preparat kalium harus diganti parenteral. Sebelum pemberian kalium intravena, fungsi ginjal harus dievaluasi. 80 mEq/L).” Kalium biasanya ditambahkan ke cairan infus untuk mencapai konsentrasi 40 mEq / L (dan tidak> 80 mEq / L). Sebuah tingkat infus 10 mEq kalium per jam harus aman selama sebagai output urin memadai.
  • Ketika pemberian hidrasi intravena kepada pasien yang memiliki deplesi volume berat dalam upaya untuk mencegah perkembangan ensefalopati Wernicke, hindari glukosa intravena sampai tiamin intravena telah diberikan.
  • Jika dehidrasi terus-menerus, kehilangan elektrolit, dan / atau penurunan berat badan terjadi meskipun di atas terapi, nutrisi suplemen baik oleh rute parenteral atau enteral diindikasikan. Metode standar telah melalui nutrisi parenteral total (TPN). Namun, risiko didokumentasikan dari bakteremia, sepsis trombosis, dan telah dikaitkan dengan garis PICC diperlukan untuk suplementasi TPN. Tabung nasogastrik penempatan dan pemberian makanan enteral selanjutnya telah ditunjukkan dalam seri kecil dan laporan menjadi alternatif yang valid, dengan risiko komplikasi kurang, khasiat yang sama, dan hasil yang sama dalam hal hasil neonatal bila dibandingkan dengan TPN.


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

ANTENATAL (ANC)

LANGKAH I

1. PENGKAJIAN

           
A.  Identitas
Nama               : Ny. X                                 Nama Suami    : Tn. Y
Umur               : 25 tahun                             Umur               : 30 tahun
Suku/Bangsa   : Indonesia (Jawa)                Suku/Bangsa   : Indonesia (Jawa)
Agama             : Islam                                  Agama             : Islam
Pendidikan      : SMP                                   Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : IRT                                     Pekerjaan         : Karyawan
Alamat            : Jl.Patimura No. 26             Alamat            : Jl.Patimura No. 26 Kediri
                                    Kediri
B. Anamnesa pada tanggal 10 Januari 2013 Pukul 10.30 WIB
1.      Alasan Kunjungan saat ini
ü     
 
    Kunjunngan Pertama
    Kunjungan Ulang
        Rutin
        Keluhan
2.      Riwayat kehamilan ini :
2.1.   Riwayat Menstruasi
Hari pertama haid terakhir tanggal : 03 - 12 – 2012 pasti, Taksiran persalinan :
10 – 09 – 2013 lamanya : 6 hari, Banyaknya: 3 x ganti pembalut
Haid sebelumnya tanggal : 29 11 – 2012 lamanya 6 hari, Banyaknya: 3x ganti pembalut.
Siklus : 28 hari, teratur
Konsistenti : Encer
2.2.   Tanda-tanda kehamilan (trimester)
Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)
Tanggal : 1001 – 2013 hasil: positif
2.3.   Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : -
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : -

2.4.   Keluhan yang dirasakan
        Rasa lelah : Ibu mengatakan lelah setelah bekerja.
        Mual dan muntah yang lama : Ibu mengatakan setiap pagi merasa mual dan muntah.
        Nyeri perut : ibu mengatakan tidak merasakan nyeri perut.
        Panas, menggigil : Ibu mengatakan tidak merasakan panas dan menggigil.
        Sakit kepala berat / terus menerus : Ibu mengatakan tidak merasakan sakit kepala.
        Panglihatan kabur : Ibu mengatakan tidak merasakan penglihatan kabur.
        Rasa nyeri / panas waktu BAK : Ibu mengatakan tidak ada rasa nyeri / panas waktu BAK.
        Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Ibu mengatakan tidak merasakan gatal pada vulva vagina.
        Pengeluaran pervagina : cairan, lendir, darah, keputihan : Ibu mengatakan tidak ada pengeluaran pervagina.
        Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai.
        Oedema : Tidak ada oedema.
2.5.   Diet/makan
Makan sehari-hari : 2x sehari terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, susu dan buah.
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan, dan lain-lain) : Ibu mengatakan tidak nafsu makan karena merasa mual dan ingin muntah.
2.6.   Pola Eliminasi : BAK: 5x sehari
BAB : 1x sehari
2.7.   Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat dan tidur : Tidur malam 7 jam, dan tidur siang 1,5 jam.
Seksualitas : 1x seminggu, tidak ada keluhan.
Pekerjaan : Ibu melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak, mengepel, mencuci dan sebagainya.
2.8.   Imunisasi TT : Lengkap
2.9.   Kontrasepsi yang pernah digunakan : Ibu tidak pernah menggunakan KB karena ini kehamilan anak pertama.
3.      Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu.
No
Tgl/tahun
Persalinan
Tempat
Pertolongan
Usia
Kehamilan
Jenis
Persalinan
Penolong
Penyakit
Kehamilan
&
Persalinan
Anak
Jenis
Kelamin
BB
TB
Keadaan















4.      Riwayat Kesehatan
4.1.   Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
        Jantung : Tidak ada
        Tekanan darah tinggi : Tidak ada
        Hepar : Tidak ada
        Diabetes melitus : Tidak ada
        Anemia berat : Tidak ada
        Penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS : Tidak ada
        Campak : Tidak ada.
        Malaria : Tidak ada
        Tuberkulosis : Tidak ada
        Gangguan mental : Tidak ada
        Operasi : Tidak ada
        Lain-lain  Tidak ada
4.2.   Perilaku kesehatan
        Penggunaan alkohol/ obat-obatan sejenisnya : Ibu mengatakan tidak  pernah menggunakan alkohol/ obat-obatan sejenisnya.
        Obat-obatan/ jamu yang sering digunakan : Ibu tidak pernah menggunakan obat-obatan/ jamu.
        Merokok, makan sirih : Ibu tidak pernah merokok dan makan sirih.
        Irigasi vagina/ ganti pakaian dalam : Ibu tidak pernah irigasi vagina dan ibu mengganti pakaian dalam 3x sehari.



5.      Data Psikososial
5.1.   Status perkawinan             : Menikah sah.
Jumlah                               : 1 kali menikah
Lama perkawinan              : 1 tahun

5.2.   Susunan keluarga yang tinggal serumah :
No
Jenis Kelamin
Umur tahun
Hubungan Keluarga
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1.
2.
Laki-laki
Perempuan
30 tahun
25 tahun

Suami
Istri
SMA
SMP
Karyawan
IRT
Sehat
Sehat

5.3.   Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami dan Istri
5.4.   Apakah kehamilan ini direncanakan/ diinginkan : ya, direncanakan
5.5.   Jenis kelamin yang diharapkan : Apa saja (laki-laki dan perempuan sama saja) asalkan sehat.
5.6.   Respon itu terhadap kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilan ini.
5.7.   Dukungan suami dan keluarga : Suami dan keluarga memberi dukungan pada kehamilan ibu.
5.8.  Persiapan menjalani kehamilan : Ibu menjaga kehamilan dengan baik.
5.9.   Kekhawatiran-kekhawatiran : Ibu cemas dalam menghadapi kehamilan anak pertama ini.
5.10. Harapan-harapan : Ibu berharap masa persalinannya berjalan normal ibu dan bayi sehat dan selamat.
5.11. Persiapan-persiapan : Ibu sudah mempersiapkan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
5.12. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas : tidak ada.

6.      Riwayat Kesehatan Keluarga :
(tanyakan tentang penyakit-penyakit keturunan)
-          Ibu tidak mempunyai penyakit keturunan seperti : DM, Hipertensi, Astma.
-          Ibu tidak mempunyai keturunan gemeli.

C. Pemeriksaan
1.      Keadaan umum              : baik  
Keadaan emosional        : stabil
2.      Tanda vital
Tekanan darah                : 120/80 mmHg           Denyut nadi    : 84 x /m
Suhu tubuh                     : 36,5 0C                      Pernafasan       : 20 x /m
3.      Tinggi badan                  : 155 cm                      Berat badan     : 45 kg
Kenaikan berat badan selama hamil : sebelum hamil 45 kg, sesudah hamil :45  kg
4.      Pemeriksaan Fisik
4.1.   Muka : kelopak mata : Tidak ada Oedema
Konjungtiva : Tidak tampak Anemis
Sklera : Tidak tampak Ikterik
4.2.   Mulut dan gigi : Lidah dan Geraham : Lidah besih tidak ada Stomatitis dan Epulis, gigi tidak ada Caries.
4.3.   Kelenjar thyroid : Pembesaran kelenjar : tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid.
4.4.   Kelenjar getah bening : Pembesaran : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
4.5.   Dada :
Jantung               : Tidak dilakukan pemeriksaan
Paru                    : Tidak dilakukan pemeriksaan.
Payudara            : Pembesaran : ada pembesaran
Puting susu         : Menonjol, kiri dan kanan dan bersih
Simetris              : Simetris kanan dan kiri
Benjolan/ tumor    : Tidak teraba adanya benjolan
Pengeluaran        : Belum ada pengeluaran ASI
Rasa nyeri          : Tidak ada rasa nyeri
Lain-lain             : Tidak ada
4.6.   Punggung dan pinggang:
Posisi tulang belakang : normal
Pinggang nyeri : Ibu mengatakan tidak nyeri pinggang
4.7.   Ekstemitas atas dan bawah oedema : Tidak ada Oedema pada kaki dan tangan
Kekakuan sendi    : Tidak ditemukan kekakuan sendi
Kemerahan                        : Tidak ada tanda-tanda kemerahan
Varises                  : Tidak ada varises
Refleks                  : Refleks pattela kaki kanan dan kiri positif
  
4.8.   Abdomen :
ü  Inpeksi
Bentuk : bekas luka operasi tidak ada luka bekas operasi
Strie Gravidarum : tidak ada
Linea nigra : Tidak ada           Linea alba : tidak ada
ü  Palpasi
Leopold I     : -
Leopold II    : -   
Leopold III  : -
Leopold IV  : -
ü  Auskultasi
Funetum maximum     : -
Denyut jantung fectus            : -
Taksiran berat janin     : -

4.9.   Ani-ganital : Tidak dilakukan Pemeriksaan
4.9.1.   Inpeksi
Perineum :
Vulva vagina :
Pengeluaran pervaginam : -                                  warna :  -
Konsistensi :  -                                                      Jumlah : -
Kelenjar bartolini : -
Rasa nyeri : -
Anus : -
4.9.2.   Periksa dalam :
4.9.3.   Pelvimetri klinis :
4.9.4.   Adnexa :

D. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium

LANGKAH II
Diagnosa         : Ibu GI P0000 Hamil 5 mgg 2 hr,
Janin                :
Dasar               :  -     HPHT : 0312 – 2012 TP : 10 – 09 – 2013
-          Ibu mengatakan ini kehamilan pertama.
Masalah           :  -     sering mual dan muntah di pagi hari
Kebutuhan      :  -     konsultasi nutrisi pada kehamilan TM 1

LANGKAH III
-          Tidak ada Diagnosa Potensial

LANGKAH IV
-          Tidak ada Tindakan Segera

LANGKAH V
Tujuan:
Kriteria Hasil:
1.      Informasi hasil pemeriksaan
2.      Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan pada trisemester I
3.      Jelaskan pada ibu tentang personal hygiene
4.      Berikan konseling tentang gizi yang baik untuk ibu hamil
5.      Berikan therapy oral lanjutan
6.      Jelaskan tentang pentingnya istirahat yang cukup
7.      Jelaskan tentang pentingnya ASI ekslusif dan perawatan payudara
8.      Jelaskan tentang program KB
9.      Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan
10.  Jelaskan tentang tanda-tanda persalinan
11.  Jelaskan tentang persiapan-persiapan persalinan
12.  Berikan jadwal kunjungan ulang



LANGKAH VI
  1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik saat ini.TD 120/80 mmHg,Nd 84x/mnt,S 36,5  C,R 20x/mnt.Usia kehamilan Ibu 5 minggu 2 hr.Memberi support pada Ibu bahwa kehamilannya berjalan normal.
  2. Menjelaskan tentang ketidaknyaman pada trimester I diantaranya :
-          Mual dan muntah dipagi hari merupakan hal yang fisiologis dan normal bagi ibu hamil di TM I.
  1. Menjelaskan tentang cara penanganan pada trimester I tersebut :
-          Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi vitamin, makan sayur-sayuran, buah-buahan, menghindari makanan atau hal yang menyebabkan mual muntah seperti makanan bersantan.
  1. Menjelaskan pada ibu tentang kebersihan diri (personal Hygine) seperti mandi 2 x sehari, menyikat gigi, menjaga kebersihan rambut, dan mengganti pakaian dalam minimal 2 x sehari atau setiap kali ibu merasa lembab.
  2. Memberikan konseling tentang gizi seimbang untuk ibu hamil yaitu dengan makanan  bergizi seimbang seperti nasi, sayur, lauk pauk, buah dan susu karena ibu sedang dalam keadaan hamil.
  3. Menganjurkan pada Ibu untuk minum vitamin secara teratur,minum dengan air putih  jangan menggunakan air teh,susu atau kopi karena dapat mengurangi proses penyerapan vitamin.
  4. Menjelaskan pada ibu pentingnya istirahat seperti tidur malam + 8 jam dan tidur siang + 2 jam.
  5. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat ASI untuk bayi karena ASI mengandung gizi dan zat yang sangat dibutuhkan oleh bayi yang mengandung anti body agar bayi tidak mudah sakit. Manfaat untuk ibu dengan menyusui dapat mengurangi terjadinya perdarahan dan mempercepat proses kembalinya uterus seperti sebelum hamil (involusi) dan ibu dianjurkan merawat dan membersihkan payudaranya setiap mandi dengan baby oil.
  6. Menjelaskan tentang program KB yang aman untuk ibu dan tidak mengganggu proses laktasi jika menyusui dan menyarankan agar ibu mengikuti program KB setelah bersalin.
  7. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperi sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, keluar darah pervaginam, terdapat bengkak / Oedema pada muka dan ekstremitas, nyeri abdomen hebat, demam, gerakan janin berkurang. Beritahu ibu untuk segera datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
  8. Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan seperti mulas yang makin lama makin sering, datangnya teratur keluar lendir bercampur darah, keluar air-air (ketuban pecah), Beritahu ibu untuk segera datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
  9. Menjelaskan pada ibu dan suami mengenai persiapan persalinan seperti keperluan ibu dan bayi (popok, gurita, kain, pembalut, pakaian) dan menanyakan tempat ibu akan bersalin atau rumah sakit jika ibu dirujuk serta persiapan kedaruratan.
  10. Memberitahukan ibu jadwal kunjungan ulang bila ibu merasakan keluhan atau ketidaknyamanan selama kehamilan.

LANGKAH VII       
EVALUASI
SOAP
1.      Ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang telah dijelaskan dan dianjurkan oleh bidan.
2.      Ibu bersedia datang kembali untuk control bila merasakan keluhan atau ketidaknyamanan.









MANAJEMEN
SOAP
S          :  -Ibu hamil datang dengan keluhan :
              - Ibu mengatakan sering mual dan muntah
- HPHT : 0312 – 2012     TP : 10 – 09 – 2013

O         : KU : Baik    
               TD : 120/80 mmHg              N : 84 x /menit            R : 20 x /menit
               BB : 45 Kg                           TB : 155 cm   
               LI   :
               LII   :
               LIII  :
               LIV  :
DJJ :

A         :  Diagnosa ibu      : GI P0000 hamil 5 mgg 2 hr
Janin                   :
Dasar                  : -  HPHT : 0312 – 2012                       TP : 10 – 09 – 2013
  -  Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
Masalah              : -  
Kebutuhan         : -   Konseling tentang nutrisi.
P          : -   Membina hubungan baik dengan klien. Telah terbina hubungan baik klien dan bidan dapat bekerja sama.
  -   Melakukan pemeriksaan kehamilan. Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap ibu dari ujung kepala sampai ujung kaki.
  -   Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada klien dengan hasil TD : 120/80 mmHg, S : 36,5 0C, usia kehamilan 5 mgg 2 hr.
  -   Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester I yaitu :
v  Seperti mual dan muntah dipagi hari merupakan hal yang normal dalam kehamilan pada trimester I.


 Ibu mengetahui dan mengerti dengan hal-hal yang dijelaskan oleh bidan.
  -   Menjelaskan tentang cara penanganan pada trimester I tersebut :
v  Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi vitamin, makan sayur-sayuran, buah-buahan, menghindari makanan atau hal yang menyebabkan mual muntah seperti makanan bersantan.
Ibu mengerti dengan hal-hal yang dijelaskan oleh bidan
  -   Memberikan konseling tentang personal Hygiene yaitu mandi dua kali sehari, menyikat gigi, menjaga kebersihan rambut, mengganti pakaian dalam minimaldua kali sehari dan setiap kali ibu merasa lembab. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan bersedia untuk melakukannya.
  -   Memberikan konseling tentang gizi yaitu menu 4 sehat 5 seimbang yaitu makanan yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, seperti nasi, sayur, lauk pauk, buah-buahan dan susu.ibu mengerti dan mau melaksanakannya
    -       Menjelaskan kepada ibu tentang istirahat yang cukup yaitu tidur malam + 8 jam dan tidur siang + 2 jam.
  -   Menjelaskan kepada ibu tentang manfaat ASI untuk bayi karena ASI mengandung gizi dan zat yang mengandung anti body agar bayi tidak mudah sakit. Manfaat untuk ibu dengan menyusui dapat mengurangi terjadinya perdarahan dan mempercepat proses kembalinya uterus seperti sebelum hamil (involusi) dan ibu dianjurkan untuk merawat payudaranya setiap mandi dengan baby oil.
 -    Menjelaskan kepada ibu tentang program KB, dan ibu telah merencanakan akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
  -   Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, keluar darah pervaginam, terdapat bengkak (oedema) pada muka dan ekstremitas, demam, dan gerakan janin berkurang. Ibu mengerti dan bersedia datang ke pelayanan kesehatan jika ibu mengalami tanda-tanda tersebut.
  -   Menjelaskan tentang tanda-tanda persalinan yaitu ibu merasakan mules-mules yang semakin lama semakin kuat, sering, dan teratur yang menjalar dari pinggang sampai ke pusat, keluar air-air, keluar lendir bercampur darah. Ibu mengerti dan akan datang ke pelayanan kesehatan jika ibu mengalami tanda-tanda tersebut.
  -   Menjelaskan tentang persiapan persalinan seperti keperluan ibu bersalin (gurita, kain, celana dalam, pembalut, dan pakaian) dan keperluan bayi (popok, pakaian, bedongan). Ibu mengerti dan akan menyiapkannya